Jumat, 27 Januari 2012

Apa itu pencerahan

Banyak definisi tentang pencerahan/enlightenment yang berkembang dimasyarakat, salah satunya Immanuel Kant. Kant memberi definisi pencerahan sebagai: keluarnya manusia dari ketidakmatangan yang diciptakannya sendiri. Sedangkan ketidakmatangan adalah ketidakmampuan seseorang menggunakan akal-pikirannya tanpa bantuan orang lain. Ketidakmatangan semacam ini terjadi bukan karena kurangnya daya pikir, tetapi karena kurangnya determinasi dan keberanian menggunakan pemahaman sendiri. Motto pencerahan, dengan demikian, adalah Sapere aude! Beranilah menggunakan pemahaman sendiri! (Kant, What is Enlightenment?, 1990).

Definisi Kant menganggap pencerahan bukan semata-mata kondisi intelektual di mana seseorang merasa terbebaskan berpikir dan bertindak, tetapi yang terpenting adalah bahwa pencerahan itu berarti kematangan berpikir dan sanggup melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Yang dimaksud “bantuan orang lain” di sini adalah penggunaan otoritas luar secara berlebihan sehingga menghalangi seseorang berpikir independen. Inti pencerahan bukanlah pemikiran itu sendiri, tetapi bagaimana seseorang berani menggunakan akal-pikirannya (sapere aude!).

Pendapat lain mendefinisikan Pencerahan sebagai suatu pengalaman yang dipicu oleh stimulus dari luar kemudian terjadi proses kematangan kesadaran akan kebenaran, pemahaman nyata, perbaikan diri, adanya sesuatu yang agung/luarbiasa/diluar nalar dan logika yang menimbulkan perbaikan diri dan terbukanya pola pikir dan bertindak yang baru akan konsep diri, hidup, Ketuhanan, lingkungan dan universal yang bersifat mikrokosmos dan makrokosmos.

Seringkali kita dihadapkan pada suatu masalah, pilihan, kebimbangan dan keraguan yang membawa diri kita pada suatu dilema dan mempertanyakan mengapa semua masalah, pilihan, kebimbangan, keraguan ini terjadi pada diri kita? Bahkan ada pertanyaan siapakah yang mengatur semua kejadian (misal, kita tidak pernah meminta jadi pria/wanita) dan rahasia alam ini? Atau belum adanya pemahaman dan kesadaran atas konsep kepasrahan serta keikhlasan diri pribadi yang sering menimbulkan keresahan, ego, emosi negatif dan konflik diri.
Beberapa pemahaman yang berdasarkan ritual, turun temurun atau tradisi, ataupun suatu dogma membawa kepada suatu perubahan pada pola berpikir yang kini mulai banyak dipertanyakan, mulai berani dikupas, di ulas dalam berbagai tulisan, diskusi kelompok maupun dalam berbagai seminar. Semua ini merupakan cerminan adanya suatu perubahan pola pikir dan pemahaman baru yang boleh dibilang sebagai suatu pencerahan.

Jadi pencerahan disini bisa diartikan sebagai munculnya: kesadaran baru, pemahaman baru, pengertian baru, menjadi manusia baru, cara pandang baru ataupun suatu perubahan mendasar dari cara-cara lama ke cara pandang dan pemahaman baru yang bersifat membangun /memberi suatu pelajaran (instructive).

Dalam dunia yang makin kompleks, banyak orang mulai berani mengekspesikan kerinduan mereka, untuk mendapatkan pengertian yang lebih bermaksana tentang Tuhan. Pencerahan/enlightenment menjadi isu yang banyak dibicarakan dan dikejar karena munculnya realitas baru dalam tatanan sosial masyarakat. Masyarakat mulai sadar intuisi, arti keberagaman, peningkatan spiritual, kesadaran pribadi dan hukum universal. Kesadaran tentang diri pribadi sebagai manusia yang ingin meningkatkan kualitas hidup dan spiritualnya, kesadaran akan ke-Esaan Tuhan dan realitas alam semesta beserta semua rahasiaNya, kesadaran akan peningkatan pengetahuan dan semua hukum universal yang membawa manusia kepada pencerahan.

Melalui pengetahuan yang terus berkembang: banyak hal, tradisi, dogma-dogma, realitas spiritual, rahasia alam semesta dan universal mulai terkuak atau terbuka baik melalui seminar-seminar, forum diskusi, meditasi ataupun pengalaman nyata. Semua hal yang dulunya terselubungi menjadi lebih jelas dan terbuka. Manusia mulai membangkitkan pengetahuan dirinya untuk menggunakan nalar dan akal bebasnya sehingga mendapatkan suatu pemahaman baru yang terbebas dari intervensi pihak lain.

Buku ini menawarkan pintu-pintu yang lebih langsung untuk pencerahan. Bab 2, memaparkan tahap-tahap pencerahan, disini kami jelaskan kriteria diri dan konsep pemahaman mengenai Tuhan dari tiap tahapan pencerahan.

Bab 3, merupakan gambaran umum dari orang yang belum tercerahkan.

Bab 4, merupakan uraian panjang dan dalam mengenai model empat (elemen) diri dari manusia. Juga kaitannya dengan berbagai istilah seperti Cakra, Ego, mati, hidup setelah mati, past lives, reinkarnasi, nyawa/jiwa, O.B.E (out of body experience), Ruh/arwah, soul/spirit dan inti diri. Model ini merupakan penghargaan kami bagi manusia dan bagian penting sebagai fondasi dari seluruh ‘pintu’ yang disampaikan pada bab-bab selanjutnya.

Bab 5, kami menyuguhkan bagaimana dan proses yang harus dilalui dan dilakukan guna menuju pencerahan yang diharapkan. Bab ini, menguraikan model manusia dengan empat diri (pikiran, mental, jasad dan Ruh/spirit). Kemudian penggunaan analisa SWOT sederhana untuk mengetahui dan mengakui, berbagai kekuatan dan kelemahan dari empat diri serta mengidentifikasi peluang dan hambatan eksternal dalam usaha mendapatkan pencerahan.

Bab 6, setelah berbagai aspek kendala diidentifikasi, diuraikan berbagai pintu, untuk mengatasi berbagai kelemahan dan hambatan serta meningkatkan kekuatan diri dan peluang eksternal. Tentunya diuraikan menurut empat model empat diri manusia. Disinilah latihan demi latihan diuraikan secara rinci.

Bab 7, Dijelaskan pencerahan dalam diri pribadi dapat diawali dengan munculnya kesadaran akan misi hidup di dunia saat ini. Terutama kaitanya dengan manusia lainnya (masyarakat). Bab ini juga menjelaskan bagaimana kita harus konsisten dengan Misi Pribadi bagian dari pencerahan selanjutnya.

Bab 8, merupakan uraian mengenai Tuhan dan pintu-pintu yang dapat digunakan. Memahami ciptaanNYA dan memahami hukumNYA adalah pintu utama dalam mengenal Tuhan. Bab “Bertemu Tuhan” adalah pintu terakhir yang akan di buka oleh Anda.

Mulai bab 6, diberikan pintu-pintu (teknik) untuk membantu dalam pencarian berbagai problem dalam pencerahan berikut jawabannya. Pintu-pintu ini universal dan dikemas dalam pendekatan komunikasi spiritual. Jika dipraktekan secara baik dan perlahan, akan memberikan jawaban dan pengalaman yang bertambah dalam perjalanan mengenal Tuhan.

Pembaca yang memulai perjalanan ini, dinasehati agar mempersiapkan diri terhadap pengalaman-pengalaman mujizat yang menakjubkan. Batin Anda akan terpana dan terimalah ini sebagai pengalaman spiritual yang memang ditujukan hanya bagi diri Anda sendiri. Untuk itu, lakukanlah evaluasi setelahnya dan berlakulah biijak dalam sharing dengan segala pihak. Lakukanlah dengan tujuan agar terjaga keseimbangan dan keharmonisan. Terutama dengan keluarga dan lingkungan terdekat Anda.

Akhirnya, setelah Anda berkali-kali tercerahkan, Anda akan lebih luas dalam pengetahuan spiritual. Anda akan menjadi arsitek bagi pemikiran Anda sendiri dan tanpa kendala lagi, Anda bisa menemukan dan menghadirkan Tuhan yang ada di dalam diri, Tuhan yang ada di mana-mana.

Sabtu, 07 Maret 2009

Para pencari Tuhan …….. Ingatlah ini

Tahap perkembangan diri :
1.pembinaan diri (pencarian pengetahuan, energi dan kepekaan)
2.Muncul gesekan/konflik dgn diri , keluarga
dan lingkungan
3.Kemudian kamu melakukan sesuatu
4.Sehingga penjadi “dewa penolong” di kesempatan pertama, sendiri
5.Akhirnya didalam kebersamaan, kita bisa melakukan reformasi sosial kesetiap lapisan
6.Merombak struktur sosial untuk bertemu dan bersatu dengan Ilahi .

Doaku

Doaku...
Oh Kekasihku
Ambillah apa yang kumau
Ambillah apa yang kulakukan
Ambillah apa yang kuinginkan
ambillah semua
Yang telah mengambil aku dariMu

Minggu, 04 Januari 2009

Gangguan gaib

Keberadaan Entitas Gaib, telah diakui oleh hampir semua agama. Kita sebut Gaib, karena entitas ini tersembunyi dari panca indera manusia kebanyakan. Gangguan gaib ini bisa berarti banyak, mulai dari energi seperti energi penyakit, benda Gaib, energi listrik, Jin, Khodam, sampai konsep malaikat atau Tuhan sekalipun. Ada juga Gaib yang berkembang biak, berakal, berbuat dan berkehendak. Tidak semua Gaib memenuhi kriteria ini.

Dalam IR pemahaman tentang Gaib merupakan hal yang penting. Mengapa? Karena Tuhan Yang Maha Kuasa adalah Cahaya Yang Maha Uniq, hal ini juga dapat kita sebut sebagai Maha Gaib. Oleh karena itu, untuk mengenal Tuhan, kita juga harus mulai memahami hal-hal Gaib. Maksudnya tidak lain agar kita tidak tertipu atau ditipu oleh Gaib yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan.

Selain Tuhan, entitas Gaib bisa dikategorikan menjadi dua bagian besar. Pertama, Gaib pengganggu manusia dan kedua, Gaib biasa yang tidak mengganggu. Kami sebut biasa, karena ia memang berada di situasi dan kondisi yang semestinya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini hanya dibatasi membahas Gaib yang mengganggu Anda sebagai praktisi IR dan yang mengganggu kesehatan dan diri manusia. Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan dimaksudkan untuk mempersiapkan para praktisi IR yang mata batinnya mulai terbuka.

Mata batin yang mulai terbuka, akan mampu “mendengar-melihat-merasa-membaui” hal-hal yang Gaib. Lalu muncul pertanyaan itu kembali, apa yang disebut Gaib ini? Yang kami maksud dengan Gaib dalam tulisan ini adalah semua entitas yang awalnya tersembunyi dari penginderaan kita dan tidak bisa di lihat, diraba dan di rasakan dengan panca indera biasa.

Perlu dijelaskan, istilah “Mata Batin” sebenarnya kurang tepat. Dalam Inti reiki, sesungguhnya kemampuan batin yang meningkat tidak hanya meningkat dalam “melihat” tapi juga dalam hal pendengaran, penciuman dan merasakan juga meningkat. Pada prinsipnya, Anda menjadi lebih peka/sensitif pada semua (kelima) indera Anda, seperti yang dimiliki anak Indigo. Lalu bagaimana prosesnya pematangannya? Kita ambil satu contoh, misalkan peningkatan “mata batin”. Memang prosesnya bertahap, pada tahap awal Anda mungkin hanya “mengindra” berupa bayangan halus yang hitam. Makin lama, makin sering Anda berlatih meditasi IR dan mencoba ‘melihat’ mahluk Gaib (afirmasi untuk melihat mahluk Gaib), pandangan Anda makin jelas. Bahkan mahluk Gaib yang berbulupun, bisa Anda kenali dengan jelas. Ibarat menggunakan lampu, pada mulanya Anda mampu menggunakan lampu 2 Watt untuk melihat, selanjutnya terus meningkat 10 Watt, 100 Watt sampai 1000 Watt. Hal yang sama terjadi juga pada empat indera yang lain.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Proses ini terjadi karena Anda telah menerima penyelarasan IR. Pada penyelarasan IR, semua Cakra seorang Praktisi IR dibersihkan dan dilebarkan serta diaktifkan. Semua lapisan luar dari Cakra dibersihkan dan dilebarkan, hal ini mempermudah mengeluarkan emosi dan sifat negatifnya dengan lebih mudah. Orang-orang yang belum memperoleh attunement IR biasanya lebih sulit mengeluarkan emosi dan energi negatifnya. Dengan penyelarasan IR, para praktisi dapat merasakan tekanan-tekanan dari emosi dan sifat negatif yang sedang dibersihkan hal ini ditandai dengan munculnya berbagai kedutan kecil pada otot-otot halus, sensasi panas/hangat pada punggung, tubuh yang letih dsb pasca penyelarasan.

Seperti telah kami katakan, energi dan cahaya IR sesungguhnya memperkuat jalur komunikasi Anda21 dengan pembersihan dan meningkatkan vibrasi semua organ tubuh (fisik maupun eterik) Anda selaras dengan vibrasi energi dan cahaya IR. Jadi selain organ kelenjar dan semua Cakra dibersihkan dan dilebarkan, semua organ dan Cakra itu juga ditingkatkan vibrasinya pada saat penyelarasan dan setiap saat penyaluran yang anda lakukan. Meningkatnya vibrasi ini mengakibatkan jalur energi Anda bersih, lebar serta semua panca (5) indra Anda menjadi lebih sensitif.

Lalu apa kegunaan ‘kemampuan baru’ ini? Salah satu manfaatnya yaitu kemampuan mengetahui keberadaan entitas Gaib ini. Yang utama adalah, Anda mulai mendapat pengetahuan baru dan memahami bahwa sesungguhnya ada entitas/mahluk lain selain kita (juga hewan) dalam kehidupan ini. Selanjutnya kemampuan ini bisa dipakai untuk membantu orang lain yang diganggu oleh Gaib.

Ada hal lain yang perlu Anda diketahui. Kemampuan ‘melihat’ tidak hanya ditentukan oleh bersih dan aktifnya Cakra Ajna (yang berfungsi sebagai kamera) tapi juga oleh Cakra Jantung (sebagai reseptor). Keduanya merupakan proses yang berlainan. Kemampuan “kamera” ini bisa ditingkatkan dan dibantu dari luar diri. Namun kemampuan sebagai reseptor ini tergantung diri Anda sendiri. Hal ini sangat penting dipahami. Karena ”kebersihan reseptor” akan mempengaruhi hasil persepsi. Sekali lagi ini persepsi! Lalu apa yang membuat reseptor menjadi kotor? Jawabnya sederhana, emosi negatif Anda seperti; amarah, iri, dengki, penyesalan, dendam, serakah, cemburu, prasangka negatif, fitnah, sombong (merasa lebih baik, lebih kaya, lebih pintar, lebih cantik, lebih tampan, lebih berkuasa) atau kenangan buruk masa lalu akan menghalangi kejernihan persepsi Anda. Inilah yang sering disebut hijab dalam tasawuf. Idealnya, Cakra Jantung atau Hati Anda harus berada dalam keadaan “Nol/Zero/Sunyata”. Tidak berpihak ke satu ide atau tidak ke kiri atau ke kanan, tidak mengharap/cenderung ke si A atau ke si B. Tidak berbatas. Inilah yang disebut kepasrahan total. Tingkat “Nol/Zero/Sunyata” inilah yang akan menghasilkan persepsi yang jernih atau apa adanya.

Oleh karena itu, jika Anda merasa kurang yakin dengan objektifitas Anda, lakukan second opinion untuk mengkonfirmasikan hasil indera batin Anda. Tentunya dengan orang lain yang dianggap sudah bisa “Nol” utamanya untuk kasus yang sedang dihadapi.

Mungkin Anda ingin bertanya lagi, bagaimana membuat Hati kita bersih? Menjadi “Nol/Zero/Sunyata”? Salah satu resep utama menurut kami ada dua hal. Pertama: Meditasi. Dengan meditasi Anda belajar menyadari adanya lapisan-lapisan dalam Cakra Jantung/hati nurani. Pada akhirnya, setelah Anda mampu mengenali sekaligus melepaskan lapisan itu, Anda dapat merasakan adanya kekosongan atau Nol tadi. Teknik kedua adalah, berupaya dengan melatih diri kita untuk menjadi giver, peduli pada lingkungan, pada keadaan mahluk/insan lain, baik untuk diri atau orang lain. Siapapun dia. Kedua hal ini akan menyuburkan prinsip kebersamaaan, gotong royong dan kasih sayang antar sesama manusia, bahkan pada semua mahluk, termasuk mahluk Gaib. Jika Hati kita telah diisi dengan prinsip giver ini, maka secara otomatis kita mengisi hati kita dengan emosi positif, dampaknya, keadaan “Nol/Zero/Sunyata” akan muncul dengan sendirinya.

Gangguan Gaib pada diri kita.

Makin sering kita membantu penyembuhan orang yang terkena gangguan mahluk Gaib, kita makin dikenal oleh para mahluk Gaib. Hal ini akan membuat mahluk Gaib tertarik dengan diri Anda. Perlu diketahui di alam mahluk Gaibpun ada semacam tingkatan Gaib. Dapat diumpamakan, ada mahluk Gaib yang kemampuannya setingkat SD-SLP-SMU bahkan tingkat S2, tingkat S3 bahkan Profesor. Ini tentu berkaitan dengan tingkat energi dan kecerdasan serta kemampuan yang mereka miliki.

Jadi kemampuan Anda dalam “menarik/mengusir” mahluk Gaib, secara linier juga akan mengakibatkan para ‘atasan’ mahluk Gaib yang Anda tarik/usir menjadi tertarik. Jadi kalau Anda mampu mengusir mahluk Gaib tingkatan SMU, maka akan muncul keingintahuan pada mahluk Gaib tingkatan diatasnya terhadap Anda. Mereka jadi tertarik dan ingin tahu ‘kemampuan’ apa yang Anda miliki. Prinsip “Makin tinggi pohon makin besar anginnya” berlaku disini. Jadi tidak usah heran jika para Gaib akan tertarik ‘mengamati dan mendekati’ Anda.

Pada tahap ini mereka mulai mengamati kita dari jauh. Mulai mencari bahan-bahan untuk dipakai dalam menganggu kita. Oleh sebab itu, para praktisi IR harus selalu siap dan waspada. Buatlah dan perbaharuilah selalu perlindungan BEIR yang Anda telah buat dengan selalu meminta energi dan Cahaya perlindungan dan bimbingan dari Tuhan Pencipta Alam Semesta, baik dalam saat senggang ataupun saat bermeditasi.

Bila lengah para mahluk Gaib bisa mempengaruhi kita. Gangguan ini dapat masuk dari semua Cakra (terutama Cakra mayor). Berbagai cara bisa mereka gunakan untuk mengganggu, baik secara fisik ataupun mental. Pernah beberapa IR Master sharing, diceritakan dia diganggu dengan diberi ‘bisikan informasi’ dengan mengatas namakan “Roh Pribadi” dan ataupun mengatas namakan Tuhan. Mereka bahkan menggunakan simbol Allah untuk memberi IR Master ini wewenang untuk mengakses energi Inti Reiki langsung dari Allah. Mereka juga mengatakan bahwa kemampuan IR Master ini (yang sedang diganggu) lebih tinggi dari IR Master manapun, termasuk gurunya. Gangguan ini dirasakan oleh IR Master ini di Cakra mayor: seperti Cakra Mahkota, Cakra Ajna dan Cakra Jantung.

Gangguan ini terjadi bisa dalam keadaan sadar atau dalam meditasi. Biasanya, setelah Pancaran Energi Roh/PER kita makin tinggi, tubuh kita menjadi tidak nyaman bagi mahluk Gaib, mereka mulai mengganggu melalui suara-suara di Cakra jantung. Suara ini bisa berisi berbagai fitnah. Suara mereka biasanya mengganggu dan mengusik berbagai konsep yang selama ini telah kita anut. Baik konsep mengenai diri kita, orang tua kita, suami, istri, anak, guru kita, orang lain maupun konsep Ketuhanan.

Tujuan utamanya adalah meyakinkan diri Anda bahwa diri Anda sudah sakti. Hal ini dimungkinkan karena mereka juga menguasai berbagai informasi baru yang tidak kita miliki. Mereka juga bisa membantu apa yang kita inginkan. Misalkan memberi petunjuk pada pilihan, menetapkan uang yang harus kita bawa kepasar, dll. Pendeknya dari berbagai penjuru dan berbagai cara. Sedemikian rupa hingga kita dibuatnya merasa mampu berbagai macam penyembuhan atau mengetahui berbagai informasi. Ujung-ujungnya Anda (bila anda tidak sadar sedang diganggu) akan menganggap sakti hingga muncul kebanggaan dalam diri kita. Kita mulai menganggap diri kita sakti.

Gangguan ini bisa berlangsung intensif selama beberapa minggu atau bulan. Di saat inilah Anda sedang diuji spiritualitasnya. Inilah masa krisis anda yang harus hati-hati dilalui. Pada masa ini sebaiknya Anda berkomunikasi dan diskusikan apa yang terjadi pada diri Anda ke orang terdekat Anda. Atau ke IR Master Anda. Pada keadaan ini Anda seyogyanya ditemani. Disinilah peran pembimbing diperlukan. Baik untuk mengatasi gangguan juga membantu meluruskan pengetahuan baru yang coba ditanamkan oleh para Gaib pengganggu.

Teknik lainnya, Anda dapat menguji kemampuan “pembisik” ini dengan berbagai hal yang Anda sendiri tidak tahu tapi bisa dibuktikan. Misalnya, tanyakan pada “pembisik” itu nama asli, tanggal lahir atau ciri khusus dari seseorang. Anda catat jawabannya lalu Anda konfirmasi ulang ke sumber yang bisa dipercaya.

Teknik lain yang bisa juga Anda lakukan adalah dengan melakukan tes beras. Caranya sederhana, Anda ambil sejumput beras, lalu tanyakan pada sipembisik, berapa jumlah beras di tangan Anda. Catat jawabannya, kemudian buktikan dengan menghitung jumlah beras yang tadi Anda ambil. Jika salah, maka Anda bisa katakan pada dia bahwa dia bukan Tuhan atau Roh Pribadi dan sebaiknya pergi dari diri Anda.

Gangguan pada klien /pasien di klinik IR

Berbagai gangguan Gaib bisa berakibat fatal bagi manusia. Biasanya para pasien mulai menyadari hal ini setelah mereka melakukan berbagai upaya medis dan tidak mendapatkan kemajuan yang memadai. Berbagai gangguan Gaib dapat muncul dalam berbagai manifestasi klinis, baik sebagai gangguan utama ataupun gangguan penyerta.

Ada yang merasa perutnya bengkak dan sakit seperti mau melahirkan, di atas pusar seperti ada yang meletus berkali-kali, bahu seperti ada yang menonjok atau ditusuk seperti lidi, badan serasa remuk, tangan seperti ada air panas yang mengalir, sulit mendapat keturunan, sulit dapat pasangan, dsb. Lebih dari 60 persen gangguan medis yang kami tangani di klinik holistik IR, disertai oleh gangguan Gaib. Keluhan lain seperti: tidak bisa tidur, rasa panas di punggung, pembengkakan tanpa sebab, rasa takut berlebihan, mimpi buruk yang berulang, infertilitas primer/mandul, gangguan panik, perubahan pola makan yang aneh, sering kami jumpai disebabkan atau diperberat oleh gangguan Gaib. Gangguan Gaib ini bisa disebabkan oleh mahluk Gaib itu sendiri, benda Gaib atau pengaruh energi Gaibnya. Penyebabnya bisa terjadi karena dikirim, bisa juga “nempel” sendiri karena Gaibnya “suka” dengan yang empunya badan atau bawaan lahir.

Dengan kemampaun panca indera yang telah meningkat, diharapkan para praktisi IR mampu mendeteksi dan membantu sesama untuk melepaskan gangguan mahluk Gaib ini.

Kemampuan dan pengetahuan ini semuanya kini telah kami berikan kepada Anda dan kami mengajak Anda untuk bersama-sama mewujudkan: “Semua manusia berhak bertemu Tuhannya” yang merupakan Visi kami.

Senin, 27 Oktober 2008

Lagu kematian

Ini lagu kematian
berbagai alat memainkan lagu
kekuatanku Halus dengan serat
dari pikiran saya

dan tengkorak menari
tanpa suara
tanpa ada keluhan

Tapi saya masih raga
dan tidak akan melayani kamu si orang bodoh
bawalah kehidupan
hiduplah seperti yang mati

Saya lelah bercerita
dgn suara ketakutanku
Anda dapat berkata Anda tidak ingin:
mengimani ketakutanmu

Sabtu, 25 Oktober 2008

Ngobrol dgn Tuhan

TUHAN : Kamu memanggilKu ?

AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?

TUHAN : Ini TUHAN. AKU mendengar doamu. Jadi AKU ingin berbincang-bincang denganmu.

AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

AKU: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN : Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, Produktifitas membebaskan waktu.

AKU : Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan TUHAN mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN : AKU ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, AKU ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.

AKU: OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.

AKU: Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?

TUHAN : Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

AKU:Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU: Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN : Rasa Sakit tidak bisa dihindari, tetapi Penderitaan adalah sebuah pilihan.

AKU: Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

TUHAN : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.

AKU: Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN : Ya iyalah, maya iya dong...... Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru berpengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU: Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

TUHAN : Masalah adalah Rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental (Purposeful Roadblocks Offering Beneficial Lessons (to) Enhance Mental Strength). Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.

AKU : Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah...

TUHAN: Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU : Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?

TUHAN: Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan dan misi perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.

AKU : Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

TUHAN: Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung, yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.

AKU : Apa yang menarik dari manusia?

TUHAN : Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus AKU?". Jika
mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus AKU?".

AKU : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini?

TUHAN : Jangan hanya mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukan hanya proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

AKU : Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini?

TUHAN : Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Terimalah. Yg sdh terjadi namanaya takdir. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa tAKUt. Buatlah permintaan baru.

AKU: Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doAKU tidakdijawab.

TUHAN : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah TIDAK.

AKU : Terima Kasih TUHAN atas chatting yang indah ini.

TUHAN : Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa tAKUt. Hidup adalah
misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah padAKU. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

TUHAN : Berpikirlah positif, Kamu, dia dan dunia Akan Tersenyum
TUHAN : has signed out.

MANAGEMENT LEADERSHIP PROGRAMME OF IR

MANAGEMENT LEADERSHIP PROGRAMME OF IR
( MLP IR = IR-5 )

TUJUAN UMUM: menjadi Leader IR

TUJUAN KHUSUS:
1. Mampu menjadi ketua IRC
2. Mampu menjadi pengajar IR yang profesional

PROGRAM:
1. Manajerial program
2. Trainer program

TUGAS:
ASISTEN 1 & 2 Prepare :
* Power Point Materi yang akan dibawakan
* Alat Bantu Membantu dalam peragaan
* materi yang akan dibawakan

MOT Prepare :
* Bersama dengan Asisten 1 & 2 , membuat, menyiapkan dan melaksanakan checklist
* Membuat laporan

Marketing: mendapatkan peserta pelatihan