Minggu, 04 Januari 2009

Gangguan gaib

Keberadaan Entitas Gaib, telah diakui oleh hampir semua agama. Kita sebut Gaib, karena entitas ini tersembunyi dari panca indera manusia kebanyakan. Gangguan gaib ini bisa berarti banyak, mulai dari energi seperti energi penyakit, benda Gaib, energi listrik, Jin, Khodam, sampai konsep malaikat atau Tuhan sekalipun. Ada juga Gaib yang berkembang biak, berakal, berbuat dan berkehendak. Tidak semua Gaib memenuhi kriteria ini.

Dalam IR pemahaman tentang Gaib merupakan hal yang penting. Mengapa? Karena Tuhan Yang Maha Kuasa adalah Cahaya Yang Maha Uniq, hal ini juga dapat kita sebut sebagai Maha Gaib. Oleh karena itu, untuk mengenal Tuhan, kita juga harus mulai memahami hal-hal Gaib. Maksudnya tidak lain agar kita tidak tertipu atau ditipu oleh Gaib yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan.

Selain Tuhan, entitas Gaib bisa dikategorikan menjadi dua bagian besar. Pertama, Gaib pengganggu manusia dan kedua, Gaib biasa yang tidak mengganggu. Kami sebut biasa, karena ia memang berada di situasi dan kondisi yang semestinya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini hanya dibatasi membahas Gaib yang mengganggu Anda sebagai praktisi IR dan yang mengganggu kesehatan dan diri manusia. Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan dimaksudkan untuk mempersiapkan para praktisi IR yang mata batinnya mulai terbuka.

Mata batin yang mulai terbuka, akan mampu “mendengar-melihat-merasa-membaui” hal-hal yang Gaib. Lalu muncul pertanyaan itu kembali, apa yang disebut Gaib ini? Yang kami maksud dengan Gaib dalam tulisan ini adalah semua entitas yang awalnya tersembunyi dari penginderaan kita dan tidak bisa di lihat, diraba dan di rasakan dengan panca indera biasa.

Perlu dijelaskan, istilah “Mata Batin” sebenarnya kurang tepat. Dalam Inti reiki, sesungguhnya kemampuan batin yang meningkat tidak hanya meningkat dalam “melihat” tapi juga dalam hal pendengaran, penciuman dan merasakan juga meningkat. Pada prinsipnya, Anda menjadi lebih peka/sensitif pada semua (kelima) indera Anda, seperti yang dimiliki anak Indigo. Lalu bagaimana prosesnya pematangannya? Kita ambil satu contoh, misalkan peningkatan “mata batin”. Memang prosesnya bertahap, pada tahap awal Anda mungkin hanya “mengindra” berupa bayangan halus yang hitam. Makin lama, makin sering Anda berlatih meditasi IR dan mencoba ‘melihat’ mahluk Gaib (afirmasi untuk melihat mahluk Gaib), pandangan Anda makin jelas. Bahkan mahluk Gaib yang berbulupun, bisa Anda kenali dengan jelas. Ibarat menggunakan lampu, pada mulanya Anda mampu menggunakan lampu 2 Watt untuk melihat, selanjutnya terus meningkat 10 Watt, 100 Watt sampai 1000 Watt. Hal yang sama terjadi juga pada empat indera yang lain.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Proses ini terjadi karena Anda telah menerima penyelarasan IR. Pada penyelarasan IR, semua Cakra seorang Praktisi IR dibersihkan dan dilebarkan serta diaktifkan. Semua lapisan luar dari Cakra dibersihkan dan dilebarkan, hal ini mempermudah mengeluarkan emosi dan sifat negatifnya dengan lebih mudah. Orang-orang yang belum memperoleh attunement IR biasanya lebih sulit mengeluarkan emosi dan energi negatifnya. Dengan penyelarasan IR, para praktisi dapat merasakan tekanan-tekanan dari emosi dan sifat negatif yang sedang dibersihkan hal ini ditandai dengan munculnya berbagai kedutan kecil pada otot-otot halus, sensasi panas/hangat pada punggung, tubuh yang letih dsb pasca penyelarasan.

Seperti telah kami katakan, energi dan cahaya IR sesungguhnya memperkuat jalur komunikasi Anda21 dengan pembersihan dan meningkatkan vibrasi semua organ tubuh (fisik maupun eterik) Anda selaras dengan vibrasi energi dan cahaya IR. Jadi selain organ kelenjar dan semua Cakra dibersihkan dan dilebarkan, semua organ dan Cakra itu juga ditingkatkan vibrasinya pada saat penyelarasan dan setiap saat penyaluran yang anda lakukan. Meningkatnya vibrasi ini mengakibatkan jalur energi Anda bersih, lebar serta semua panca (5) indra Anda menjadi lebih sensitif.

Lalu apa kegunaan ‘kemampuan baru’ ini? Salah satu manfaatnya yaitu kemampuan mengetahui keberadaan entitas Gaib ini. Yang utama adalah, Anda mulai mendapat pengetahuan baru dan memahami bahwa sesungguhnya ada entitas/mahluk lain selain kita (juga hewan) dalam kehidupan ini. Selanjutnya kemampuan ini bisa dipakai untuk membantu orang lain yang diganggu oleh Gaib.

Ada hal lain yang perlu Anda diketahui. Kemampuan ‘melihat’ tidak hanya ditentukan oleh bersih dan aktifnya Cakra Ajna (yang berfungsi sebagai kamera) tapi juga oleh Cakra Jantung (sebagai reseptor). Keduanya merupakan proses yang berlainan. Kemampuan “kamera” ini bisa ditingkatkan dan dibantu dari luar diri. Namun kemampuan sebagai reseptor ini tergantung diri Anda sendiri. Hal ini sangat penting dipahami. Karena ”kebersihan reseptor” akan mempengaruhi hasil persepsi. Sekali lagi ini persepsi! Lalu apa yang membuat reseptor menjadi kotor? Jawabnya sederhana, emosi negatif Anda seperti; amarah, iri, dengki, penyesalan, dendam, serakah, cemburu, prasangka negatif, fitnah, sombong (merasa lebih baik, lebih kaya, lebih pintar, lebih cantik, lebih tampan, lebih berkuasa) atau kenangan buruk masa lalu akan menghalangi kejernihan persepsi Anda. Inilah yang sering disebut hijab dalam tasawuf. Idealnya, Cakra Jantung atau Hati Anda harus berada dalam keadaan “Nol/Zero/Sunyata”. Tidak berpihak ke satu ide atau tidak ke kiri atau ke kanan, tidak mengharap/cenderung ke si A atau ke si B. Tidak berbatas. Inilah yang disebut kepasrahan total. Tingkat “Nol/Zero/Sunyata” inilah yang akan menghasilkan persepsi yang jernih atau apa adanya.

Oleh karena itu, jika Anda merasa kurang yakin dengan objektifitas Anda, lakukan second opinion untuk mengkonfirmasikan hasil indera batin Anda. Tentunya dengan orang lain yang dianggap sudah bisa “Nol” utamanya untuk kasus yang sedang dihadapi.

Mungkin Anda ingin bertanya lagi, bagaimana membuat Hati kita bersih? Menjadi “Nol/Zero/Sunyata”? Salah satu resep utama menurut kami ada dua hal. Pertama: Meditasi. Dengan meditasi Anda belajar menyadari adanya lapisan-lapisan dalam Cakra Jantung/hati nurani. Pada akhirnya, setelah Anda mampu mengenali sekaligus melepaskan lapisan itu, Anda dapat merasakan adanya kekosongan atau Nol tadi. Teknik kedua adalah, berupaya dengan melatih diri kita untuk menjadi giver, peduli pada lingkungan, pada keadaan mahluk/insan lain, baik untuk diri atau orang lain. Siapapun dia. Kedua hal ini akan menyuburkan prinsip kebersamaaan, gotong royong dan kasih sayang antar sesama manusia, bahkan pada semua mahluk, termasuk mahluk Gaib. Jika Hati kita telah diisi dengan prinsip giver ini, maka secara otomatis kita mengisi hati kita dengan emosi positif, dampaknya, keadaan “Nol/Zero/Sunyata” akan muncul dengan sendirinya.

Gangguan Gaib pada diri kita.

Makin sering kita membantu penyembuhan orang yang terkena gangguan mahluk Gaib, kita makin dikenal oleh para mahluk Gaib. Hal ini akan membuat mahluk Gaib tertarik dengan diri Anda. Perlu diketahui di alam mahluk Gaibpun ada semacam tingkatan Gaib. Dapat diumpamakan, ada mahluk Gaib yang kemampuannya setingkat SD-SLP-SMU bahkan tingkat S2, tingkat S3 bahkan Profesor. Ini tentu berkaitan dengan tingkat energi dan kecerdasan serta kemampuan yang mereka miliki.

Jadi kemampuan Anda dalam “menarik/mengusir” mahluk Gaib, secara linier juga akan mengakibatkan para ‘atasan’ mahluk Gaib yang Anda tarik/usir menjadi tertarik. Jadi kalau Anda mampu mengusir mahluk Gaib tingkatan SMU, maka akan muncul keingintahuan pada mahluk Gaib tingkatan diatasnya terhadap Anda. Mereka jadi tertarik dan ingin tahu ‘kemampuan’ apa yang Anda miliki. Prinsip “Makin tinggi pohon makin besar anginnya” berlaku disini. Jadi tidak usah heran jika para Gaib akan tertarik ‘mengamati dan mendekati’ Anda.

Pada tahap ini mereka mulai mengamati kita dari jauh. Mulai mencari bahan-bahan untuk dipakai dalam menganggu kita. Oleh sebab itu, para praktisi IR harus selalu siap dan waspada. Buatlah dan perbaharuilah selalu perlindungan BEIR yang Anda telah buat dengan selalu meminta energi dan Cahaya perlindungan dan bimbingan dari Tuhan Pencipta Alam Semesta, baik dalam saat senggang ataupun saat bermeditasi.

Bila lengah para mahluk Gaib bisa mempengaruhi kita. Gangguan ini dapat masuk dari semua Cakra (terutama Cakra mayor). Berbagai cara bisa mereka gunakan untuk mengganggu, baik secara fisik ataupun mental. Pernah beberapa IR Master sharing, diceritakan dia diganggu dengan diberi ‘bisikan informasi’ dengan mengatas namakan “Roh Pribadi” dan ataupun mengatas namakan Tuhan. Mereka bahkan menggunakan simbol Allah untuk memberi IR Master ini wewenang untuk mengakses energi Inti Reiki langsung dari Allah. Mereka juga mengatakan bahwa kemampuan IR Master ini (yang sedang diganggu) lebih tinggi dari IR Master manapun, termasuk gurunya. Gangguan ini dirasakan oleh IR Master ini di Cakra mayor: seperti Cakra Mahkota, Cakra Ajna dan Cakra Jantung.

Gangguan ini terjadi bisa dalam keadaan sadar atau dalam meditasi. Biasanya, setelah Pancaran Energi Roh/PER kita makin tinggi, tubuh kita menjadi tidak nyaman bagi mahluk Gaib, mereka mulai mengganggu melalui suara-suara di Cakra jantung. Suara ini bisa berisi berbagai fitnah. Suara mereka biasanya mengganggu dan mengusik berbagai konsep yang selama ini telah kita anut. Baik konsep mengenai diri kita, orang tua kita, suami, istri, anak, guru kita, orang lain maupun konsep Ketuhanan.

Tujuan utamanya adalah meyakinkan diri Anda bahwa diri Anda sudah sakti. Hal ini dimungkinkan karena mereka juga menguasai berbagai informasi baru yang tidak kita miliki. Mereka juga bisa membantu apa yang kita inginkan. Misalkan memberi petunjuk pada pilihan, menetapkan uang yang harus kita bawa kepasar, dll. Pendeknya dari berbagai penjuru dan berbagai cara. Sedemikian rupa hingga kita dibuatnya merasa mampu berbagai macam penyembuhan atau mengetahui berbagai informasi. Ujung-ujungnya Anda (bila anda tidak sadar sedang diganggu) akan menganggap sakti hingga muncul kebanggaan dalam diri kita. Kita mulai menganggap diri kita sakti.

Gangguan ini bisa berlangsung intensif selama beberapa minggu atau bulan. Di saat inilah Anda sedang diuji spiritualitasnya. Inilah masa krisis anda yang harus hati-hati dilalui. Pada masa ini sebaiknya Anda berkomunikasi dan diskusikan apa yang terjadi pada diri Anda ke orang terdekat Anda. Atau ke IR Master Anda. Pada keadaan ini Anda seyogyanya ditemani. Disinilah peran pembimbing diperlukan. Baik untuk mengatasi gangguan juga membantu meluruskan pengetahuan baru yang coba ditanamkan oleh para Gaib pengganggu.

Teknik lainnya, Anda dapat menguji kemampuan “pembisik” ini dengan berbagai hal yang Anda sendiri tidak tahu tapi bisa dibuktikan. Misalnya, tanyakan pada “pembisik” itu nama asli, tanggal lahir atau ciri khusus dari seseorang. Anda catat jawabannya lalu Anda konfirmasi ulang ke sumber yang bisa dipercaya.

Teknik lain yang bisa juga Anda lakukan adalah dengan melakukan tes beras. Caranya sederhana, Anda ambil sejumput beras, lalu tanyakan pada sipembisik, berapa jumlah beras di tangan Anda. Catat jawabannya, kemudian buktikan dengan menghitung jumlah beras yang tadi Anda ambil. Jika salah, maka Anda bisa katakan pada dia bahwa dia bukan Tuhan atau Roh Pribadi dan sebaiknya pergi dari diri Anda.

Gangguan pada klien /pasien di klinik IR

Berbagai gangguan Gaib bisa berakibat fatal bagi manusia. Biasanya para pasien mulai menyadari hal ini setelah mereka melakukan berbagai upaya medis dan tidak mendapatkan kemajuan yang memadai. Berbagai gangguan Gaib dapat muncul dalam berbagai manifestasi klinis, baik sebagai gangguan utama ataupun gangguan penyerta.

Ada yang merasa perutnya bengkak dan sakit seperti mau melahirkan, di atas pusar seperti ada yang meletus berkali-kali, bahu seperti ada yang menonjok atau ditusuk seperti lidi, badan serasa remuk, tangan seperti ada air panas yang mengalir, sulit mendapat keturunan, sulit dapat pasangan, dsb. Lebih dari 60 persen gangguan medis yang kami tangani di klinik holistik IR, disertai oleh gangguan Gaib. Keluhan lain seperti: tidak bisa tidur, rasa panas di punggung, pembengkakan tanpa sebab, rasa takut berlebihan, mimpi buruk yang berulang, infertilitas primer/mandul, gangguan panik, perubahan pola makan yang aneh, sering kami jumpai disebabkan atau diperberat oleh gangguan Gaib. Gangguan Gaib ini bisa disebabkan oleh mahluk Gaib itu sendiri, benda Gaib atau pengaruh energi Gaibnya. Penyebabnya bisa terjadi karena dikirim, bisa juga “nempel” sendiri karena Gaibnya “suka” dengan yang empunya badan atau bawaan lahir.

Dengan kemampaun panca indera yang telah meningkat, diharapkan para praktisi IR mampu mendeteksi dan membantu sesama untuk melepaskan gangguan mahluk Gaib ini.

Kemampuan dan pengetahuan ini semuanya kini telah kami berikan kepada Anda dan kami mengajak Anda untuk bersama-sama mewujudkan: “Semua manusia berhak bertemu Tuhannya” yang merupakan Visi kami.