Jumat, 26 September 2008

REIKI dan MORALITAS AGAMA -2

Lanjutan

Tuhan Pencipta Alam Semesta mengaruniakan kehendak bebas kepada manusia untuk mencari dan menemukan sampai tak terbatas rahasia alam. Maka selayaknya jika dalam proses pencarian itu, ucapan terimakasih selalu kita ucapkan. Bukan hanya kepada Ruh kita, atau entitas pada dimensi lain yang ikut membantu kita menuju ke kedewasaan ruh, tetapi, yang utama adalah ucapan terimakasih kepada Pencipta kita. Hanya dengan kemurahan-Nya segala pencarian ini bisa terjadi.
Jadi dapat kita lihat, Reiki adalah suatu teknik eksplorasi dimana hasil akhir yang diharapkan adalah: Pengakuan akan keagungan Tuhan dengan pemahaman dari sisi spiritual yang lebih luas.
Pengakuan sangat berpengaruh pada langkah manusia selanjutnya. Dengan pengakuan, tujuan utama telah ditentukan. Pengakuan ibarat sebuah fondasi. Dasar pengambilan setiap langkah dan merupakan dasar fokus kehidupan manusia. Tetapi sebuah akhir adalah juga sebuah awal. Pengakuan akan keagungan Allah membawa kita kepada penegasan akan iman dan percaya, demikian sebaliknya dan seterusnya.
Penegasan atau afirmasi yang berulang-ulang, jika dilakukan dengan kesungguhan, dan diarahkan ke alam bawah sadar, akan memperkuat dan menspiritualkan kesadaran kita.
Kita adalah apa yang kita pikirkan. Bukan melulu pikiran secara sadar, tetapi juga bawah sadar. Untuk menuju kesempurnaan hidup, termasuk didalamnya adalah kesembuhan mental dan emosi, kita harus menguraikan dan menemukan akar pahit dari konflik bawah sadar kita. Pengeliminasian bibit negatif diperlukan untuk membuat penegasan atau afirmasi yang kita lakukan menjadi berguna.
Afirmasi hanya langkah awal dari suatu proses pembenahan diri. Syarat mutlak dalam sebuah penggunaan afirmasi adalah Berdoa. Doa yang benar adalah doa yang aktif.
Doa sebelum aktivitas merupakan permintaan kepada Illahi Tetapi doa sesudah aktivitas merupakan doa efektif yang tidak pernah pasif, doa yang penuh dengan keyakinan, matang dalam penegasan. Doa yang penuh dengan ucap syukur, karena kita sudah mengalami penyertaan dan kemurah hatian Allah.
Karena input baru dari setiap proses iterasi atau pengulangan proses afirmasi-pengakuan itu diharapkan sesuai dengan dasar eksplorasi, dan menambah keyakinan terhadap percaya dan agama, maka iterasi atau proses pengulangan berikutnya akan maju selangkah lagi dengan lebih mantap. Semua agama dan kepercayaan menekankan pentingnya pengakuan kepada Alllaahnya dan mengharamkan umatnya berpaling kepada illah lain. Maka kebiasaan memulai dan mengakhiri dalam doa ini juga yang merupakan tahap penyelarasan (attunement) permanen dengan Illahi Mengapa? Karena di atas segala upaya manusia untuk mencapai kesempurnaan, terdapat sang Khalik yang menuntut ciptaanNya untuk secara tulus dan terbuka mengakui keagungan Pencipta.

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN

Definisi operasional Reiki adalah: “Teknik dan Seni sederhana untuk mengakses esensi energi halus alam semesta yang dapat digunakan sehari-hari” Atau“Teknik dan Seni untuk mengakses esensi energi alam semesta untuk kesempurnaan kehidupan”. Praktisi Reiki memperoleh kemampuan ini dari seorang Reiki Master melalui suatu proses yang disebut Attunement atau penyelarasan. Penyelarasan ini, menurut Rahardian (2005) dapat di ilustrasikan sebagai proses penyelarasan antara antena dan sebuah TV baru. Jika kita menekan tombol "on" sebuah TV baru, maka pada umumnya pertama kali TV tersebut tidak langsung dapat "menampilan gambar", padahal di udara sangat banyak frekwensi yang dipancarkan oleh pemancar-pemancar stasiun TV. Hal ini disebabkan susunan atau setup dari TV tersebut sebagai penerima belum sesuai untuk menerima frekuensi pemancar. Selanjutnya, jika kita mulai mengatur antenna, menggeser-geser tombol tuningnya sampai tepat, maka kita dapat melihat gambar dari stasiun TV yang kita inginkan.

Reiki merupakan teknik spiritual tingkat tinggi yang bersifat sangat unik. Seorang praktisi Reiki tidak membutuhkan konsentrasi untuk menyalurkan Reiki, selain rileksasi seperti meditasi dan kepasrahan total terhadap kuasa Tuhan YME sebagai pemilik tunggal dari energi alam semesta tersebut. Kepasrahan total ini merupakan bentuk keinginan untuk bekerja sama dengan alam semesta, sehingga energi yang akan mengalir menjadi deras, kuat, jernih dan tanpa batas. Dengan demikian wujud kekakuan, upaya pertahanan atau perlawanan dikatakan sebagai bertolak belakang dengan kepasrahan/penyerahan dan bahkan dapat dipandang sebagai upaya untuk menarik kekuatan negatif dari alam. Sebagai suatu teknik yang lebih mementingkan kepasrahan, maka Reiki merupakan teknik yang dengan mudah dapat dipelajari oleh siapapun yang memiliki kepasrahan, tanpa memperdulikan batasan usia, latar belakang keyakinan, atau latar belakang pengetahuan spiritual. Untuk menyalurkan Reiki, seorang praktisi cukup mengatakan: “Reiki on” untuk memulai menyalurkan energi dan menyebut: “Reiki Off” untuk mengakhiri penyaluran energi Reiki. Seorang praktisi Reiki bukanlah seorang penyembuh, melainkan seorang "channel" atau "penyalur" dari energi alam semesta. Kesembuhan sebenarnya hanyalah milik Tuhan Pencipta Alam Semesta semata.

AXIOLOGIS: NILAI KEGUNAAN ILMU

Sesuai dengan definisi operasional di atas, Reiki dapat digunakan untuk setiap aspek kehidupan (tak terbatas). Bila diuraikan, dengan mempelajari Reiki, sedikitnya ada sepuluh manfaat, yaitu;
1. Dalam Reiki, semua kegiatan diawali dengan afirmasi untuk mengarahkan energi dan cahaya Reiki. Di atas afirmasi, selalu disebut nama Tuhan. Jadi semakin sering IR digunakan, Anda jadi makin sering menyebut dan mengingat nama Tuhan. Inilah konsep “keterhubungan” antara Manusia dan PenciptaNya yang dikehendaki oleh konsep agama manapun di dunia.
2. Dengan makin seringnya digunakan konsep rileks, pasrah, nrimo, no mind yang selalu menyertai prosedur Reiki, tubuh dan mental Anda akan menjadi lebih bersih lebih sehat karena penyakit fisik dan penyakit psikis menjadi sulit mempengaruhi emosi dan tubuh Anda.
3. Semakin sering Anda mengakses energi alam semesta, selain tubuh Anda makin bersih, vibrasi energi dan cahaya Reiki akan meningkatkan Pancaran Energi Roh Anda. Ini ibarat membuat jarum kompas, awalnya jarum tidak bermagnet, tapi dengan digosok magnet, lama kelamaan jarum ini menjadi bermagnet juga. Jadi prinsip: “Jika memberi, maka Anda akan menerima” berlaku di sini.
4. Dari berbagai hasil yang Anda peroleh dengan Reiki, Anda akan menyadari keterbatasaan diri Anda sebagai manusia sekaligus memahami Kekuatan Ilahi yang luar biasa dan menakjubkan.
5. Penggunaan Reiki dalam meditasi; Gerak Pribadi, Simbol pribadi dan Misi Pribadi akan membawa Anda ‘menemukan hal baru’ dan mendapatkan ‘cara tahu baru’ yang akan meningkatkan pengetahuan Anda mengenai: Diri Pribadi, Roh ataupun berbagai Aspek Ketuhanan.
6. Energi dan cahaya Reiki dapat memanfaatkan berbagai media yang berfungsi aktif untuk penyimpanan atau penyaluran energi. Media ini bisa bermacam-macam. Bisa berupa kristal untuk membantu penyembuhan, atau lotion yang telah diisi energi dan cahaya Reiki untuk menurunkan berat badan anda.
7. Penyembuhan dengan Reiki dapat melengkapi aspek penyembuhan metoda pengobatan lainnya, karena energi dan cahaya Reiki bisa dimasukan keberbagai media pengobatan seperti, obat-obatan, alat kesehatan, bahan habis pakai atau langsung ke tubuh pasien. Jadi energi dan cahaya Reiki dapat diaplikasikan pada semua perangkat penyembuhan metoda apapun ataupun penyakit apapun.
8. Untuk materialisasi, dengan mengafirmasikan dan memvisualisasikan apa yang Anda inginkan dalam bentuk materi. Namun harus diingat, materialisasi ini harus menganut realitas yang ada pada diri anda, tidak mengada-ada. Misalnya, jika Anda menginginkan mempunyai sebuah rumah atau mobil, sesuaikan keinginan Anda dengan kemampuan yang Anda miliki dan beri waktu agar afirmasi dan visualisasi Anda dapat bekerja, misalnya dalam jangka waktu 1 atau 2 tahun. Jika tidak sesuai dengan kondisi Anda, dikhawatirkan hasilnya akan mempunyai dampak yang buruk atau menimbulkan kerugian bagi sisi kehidupan Anda yang lainnya.
9. Saat sinkronisasi dengan Reiki Master, hal ini sesungguhnya manifestasi dari konsep gotong royong dan kepemimpinan. Jadi metoda Sinkronisasi dan penyatuan Energi dan cahaya Reiki, yang biasa digunakan untuk penyembuhan massal atau attunement, menggambarkan konsep hidup sempurna yang diperlukan dalam bermasyarakat dan berbangsa.
10. Dengan makin meningkatnya kemampuan indera batin dan pembersihan Cakra jantung Anda juga penyebutkan nama Tuhan saat afirmasi, Emotional Qutient (Kecerdasan Emosi) dan Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual) Anda otomatis akan meningkat.

PENUTUP

Reiki adalah salah satu bentuk visi transformasi New Age berpijak dari “transformasi personal” kearah transformasi sosial. Reiki merupakan salah satu gerakan kesehatan holistik (The Holistik Health Movement) yang begitu fenomenal dalam skala global di akhir abad ini.
Telah dibahas ilmu Reiki dan moralitas agama dalam tiga aspek filsafat, yaitu Ontologis (apanya), Epistemologis (Metoda melaksanakannya) dan Axiologis (Kegiatannya apa). Hasil pembahasan memperlihatkan keduanya dapat hidup berdampingan secara damai, bahkan dapat bekerja sama erat karena keduanya bermuara pemberdayaan diri dan kepada peningkatan kesadaran akan keagungan Ilahi yang lebuh luas, baik secara fisik, pemikiran dan Roh.